Selasa, 17 Januari 2017

PENGOBATAN SILINDER MATA

Mata silinder memiliki istilah medis astigmatism. Istilah tersebut mengacu pada kondisi mata yang mengalami penglihatan kabur dan berbayang karena bentuk kornea atau lensa mata tidak cembung sempurna.
Tanda dan gejala paling umum yang dirasakan penderita mata silinder adalah penglihatan kabur atau berbayang. Penderita menjadi sering memicingkan mata ketika melihat jauh maupun dekat. Selain itu, penderita biasanya mengeluh kesulitan membaca tulisan yang kecil. Sakit kepala, mata tegang, dan lelah setelah membaca atau memakai komputer adalah beberapa keluhan yang mungkin muncul jika kondisi ini tidak diobati. Pada gangguan mata silinder yang ringan, gangguan penglihatan mungkin tidak terjadi secara signifikan.
Sayangnya, jika mata silinder diderita oleh anak-anak, mereka kemungkinan besar  tidak akan menyadarinya. Hal ini mungkin terjadi karena pengetahuan anak-anak mengenai suatu benda belum sempurna. Pada anak-anak, gejala mata silinder dapat berupa sulitnya mereka fokus pada tulisan yang tercetak dalam buku mereka. Mereka juga mungkin akan mengalami sakit kepala, kelelahan, dan ketegangan pada mata.

Kenapa Mata Bisa Silinder?

Mata memiliki beberapa komponen kunci agar bisa melihat dengan baik. Salah satunya adalah sistem optik mata yang terdiri dari kornea dan lensa. Keduanya bahu-membahu untuk membuat cahaya masuk terfokus membentuk gambar yang sempurna di retina.
Pada penderita mata silinder, kornea mengalami ketidaksempurnaan bentuk. Kornea seharusnya memiliki bentuk cembungan yang sempurna, menyerupai lengkungan pada bola. Pada mata silinder, cembungan bola mata menyerupai bola rugbi. Ketidaksempurnaan cembungan pada lensa juga bisa menyebabkan mata silinder.
Ketika cembungan yang terbentuk tidak sempurna alias tidak rata, maka mata silinder otomatis akan diderita. Sebab, cahaya yang masuk dari kornea tidak difokuskan pada satu titik di retina sehingga membuat penglihatan kabur.
Selain kecacatan bentuk yang biasanya sudah didapat sejak lahir, beberapa kondisi berikut bisa menyebabkan mata silinder.
  • Infeksi yang mengakibatkan jaringan parut pada kornea.
  • Melakukan operasi mata yang menyebabkan adanya perubahan kornea.
  • Terjadi pembengkakan, penipisan, atau perubahan pada kornea.
  • Kondisi yang memengaruhi kelopak mata sehingga membuat kornea terganggu.

Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Cara-cara berikut bisa dipakai dalam rangka memperbaiki penglihatan yang terganggu akibat mata silinder.
  • Memakai kacamata
Dengan menggunakan lensa yang didesain khusus, kacamata adalah cara paling mudah untuk mengoreksi penglihatan kabur atau berbayang akibat mata silinder.
  • Menggunakan lensa kontak
Prinsip lensa kontak sebenarnya sama dengan kacamata. Pemilihan yang tepat antara kacamata atau lensa kontak sangat tergantung pada selera penderita. Agar tidak salah pilih, pastikan berkonsultasi dengan dokter mata.
  • Operasi LASIK
Melalui prosedur ini, bentuk kornea diubah dengan laser. Awalnya lapisan permukaan kornea dibuka (flap) menggunakan alat khusus yang disebut keratom. Selanjutnya laser digunakan untuk mengubah bentuk lapisan kornea di bawah lapisan yang dibuka tadi. Flap kemudian ditutup kembali.
  • Operasi LASEK
Prosedur ini hampir sama dengan LASIK, namun flap dibuat lebih tipis, hanya setebal lapisan epitel.
  • Photorefractive keratectomy (PRK)
Melalui prosedur PRK ini, lapisan epitel dihilangkan tanpa membuat flap. Setelah operasi LASIK dan LASEK ditemukan, maka prosedur ini jarang digunakan.
Jika Anda terkena mata silinder dan ingin memperbaikinya, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan prosedur mana yang sesuai dengan kondisi Anda dan ingin ditempuh.

sumber:alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar