Selasa, 17 Januari 2017

DIAGNOSIS OCD

Banyak penderita gangguan obsesif kompulsif (OCD) yang tidak memeriksakan diri ke dokter karena merasa malu. Padahal penderita tidak perlu menutupinya dari keluarga serta teman terdekat karena dampak negatif OCD pada kehidupan dapat dikurangi dengan langkah diagnosis dan penanganan yang tepat. Gangguan ini merupakan penyakit jangka panjang (kronis) seperti halnya diabetes dan tekanan darah tinggi.
Dokter akan bertanya sekitar pikiran, perasaan, gejala, serta pola perilaku penderita terlebih dahulu. Jika diduga positif mengidap OCD, tahap selanjutnya adalah pemeriksaan tingkat keparahan gejala oleh dokter spesialis. Tingkat keparahan OCD dapat dilihat dari intensitas perilaku kompulsif, waktu yang dihabiskan untuk melakukan perilaku kompulsif atau ritual tertentu, dan sejauh apa gangguan itu menguasai pikiran dibandingkan tindakan. Ada tiga kategori yang dapat mengelompokkan tingkat keparahan OCD, yaitu:
  • Terganggu dalam skala berat di mana pikiran obsesif dan perilaku kompulsif menguasai Anda selama lebih dari tiga jam dalam sehari.
  • Terganggu dalam skala menengah di mana pikiran obsesif dan perilaku kompulsif menguasai Anda selama 1-3 jam dalam sehari.
  • Terganggu dalam skala ringan di mana pikiran obsesif dan perilaku kompulsif menguasai Anda selama kurang dari satu jam dalam sehari.

Saran Untuk Keluarga Penderita OCD

Karena tidak ingin membuat mereka sedih atau tertekan, teman serta keluarga penderita OCD cenderung menuruti kemauan mereka. Tetapi sikap ini tidak tepat karena dapat memperparah perilaku obsesif kompulsif mereka. Menentang dan menyadarkan para penderita dari perilaku janggal mereka justru lebih berguna. Kita juga sebaiknya menganjurkan mereka untuk mencari bantuan medis.

sumber: alodokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar