Selasa, 17 Januari 2017

DIAGNOSIS ARITMIA

Diagnosis aritmia

Beberapa jenis metode diagnosis yang biasa dilakukan untuk penyakit aritmia adalah:
  • Ekokardiogram. Pemeriksaan yang bertujuan mengevaluasi katup dan otot jantung untuk mendeteksi penyebab aritmia ini dilakukan dengan bantuan gelombang ultrasound.
  • Elektrokardiogram (EKG). Metode diagnosis ini bertujuan merekam aktivitas elektrik di dalam jantung dengan bantuan sejumlah alat yang disebut elektroda.
  • Tes latihan tekanan. Metode diagnosis ini dipadukan dengan elektrokardiogram. Di dalam tes tekanan, pasien akan diminta untuk melakukan latihan fisik, seperti mengayuh sepeda statis atau berjalan di atas treadmill. Kemudian tekanan darah dan denyut jantung pasien diteliti melalui monitor. Melalui tes tekanan ini, dokter dapat melihat seberapa jauh tingkat keteraturan irama jantung sebelum berubah oleh pengaruh aktivitas fisik tadi.
  • Monitor Holter. Tujuan pemeriksaan ini serta cara kerja alat yang dipakai sebenarnya serupa dengan elektrokardiogram. Namun bedanya alat yang bernama monitor Holter ini bisa dibawa pasien pulang agar dapat merekam aktivitas jantungnya selama dia melakukan rutinitas tiap hari.
  • Studi elektrofisiologi. Melalui metode ini, lokasi airtmia dan penyebabnya dapat diketahui dengan menggunakan teknik pemetaan penyebaran impuls listrik di dalam jantung. Dalam melakukan pemetaan, dokter akan memasukkan sebuah kateter yang dilengkapi elektroda ke beberapa pembuluh darah di dalam jantung. Selain untuk melihat lokasi dan penyebab aritmia, studi elektrofisiologi juga bisa digunakan serupa seperti metode tes tekanan. Caranya adalah dengan merangsang jantung berkontraksi pada tingkat yang dapat memicu perubahan detak dengan menggunakan elektroda tersebut.
  • Kateterisasi jantung. Metode ini menggunakan alat serupa studi elektrofisiologi, yaitu kateter. Namun pada kateterisasi jantung, pemeriksaan dilakukan dengan bantuan zat pewarna khusus dan X-ray guna mengetahui kondisi bilik, koroner, katup, serta pembuluh darah jantung.
Sebenarnya pada beberapa kasus, dokter dapat dengan mudah mendiagnosis aritmia melalui pemeriksaan denyut jantung biasa. Namun ada beberapa kondisi selain aritmia yang juga memiliki gejala yang sama. Karena itu untuk lebih memastikan pasien menderita aritmia serta penyebabnya, tes-tes yang lebih detil dilakukan. Diagnosis yang tepat juga akan membantu dokter memberikan pengobatan yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar