Selasa, 17 Januari 2017

DIAGNOSIS KANKER HATI

Orang-orang yang lebih berisiko mengidap kanker hati perlu menjalani pemeriksaan secara berkala. Sampaikan gejala-gejala yang Anda rasakan dan kapan Anda mulai merasakannya pada dokter. Jika dirasa membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan merujuk Anda kepada seorang dokter spesialis.
Sejumlah pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan, salah satunya untuk memastikan apakah benar terdapat sel kanker di dalam organ hati serta apakah sel kanker tersebut berasal dari organ tubuh lain (kanker hati sekunder) atau kanker hati primer. Selain itu pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar gumpalan kanker di hati dan seberapa besar area penyebarannya. Hal ini diperlukan untuk mengetahui pada stadium berapa pasien berada. Dengan demikian dokter akan mendapatkan gambaran mengenai kondisi dan fungsi organ hati, pengaruhnya pada kesehatan pasien, serta untuk memutuskan penanganan yang tepat.
Umumnya, Anda akan menjalani pemeriksaan sebagai berikut:

Pemantauan untuk Deteksi Kanker Hati secara Intensif

Jika  Anda termasuk kelompok orang yang berisiko tinggi mengidap kanker hati seperti penderita sirosis, disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala setiap enam bulan sekali.
Pemeriksaan biasanya melalui dua tahap, yaitu tes darah dan ultrasonografi (USG). Tes darah berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidak adanya protein di dalam darah yang disebut alfa fitoprotein (AFP). Lebih dari setengah penderita kanker hati primer memproduksi protein ini dalam darah mereka. Selain itu, ultrasonografi atau USG dilakukan untuk mengetahui kelainan pada organ hati.

Pemeriksaan Penunjang Lebih Lanjut

Selain USG dan deteksi AFP melalui tes darah, dokter dapat menggunakan berbagai pemeriksaan penunjang lainnya untuk diagnosis kanker hati, yaitu:
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pengambilan tampilan organ hati Anda menggunakan medan magnet dan gelombang radio.
  • CT scan. Organ hati Anda akan difoto dengan sinar X khusus.
  • Biopsi. Contoh jaringan hati Anda akan diambil dengan sebuah jarum. Contoh ini kemudian akan diuji di laboratorium untuk mendeteksi sel-sel bersifat kanker.
  • Laparoskopi. Dijalankan dengan membuat sebuah goresan kecil pada perut sehingga sebuah kamera fleksibel bernama endoskopi dapat dimasukkan untuk memeriksa hati Anda. Tes dijalankan dengan pembiusan total.
Meski demikian, Anda mungkin tidak perlu menggunakan semua jenis tes untuk memastikan diagnosis tersebut.

Tahap-tahap Perkembangan Kanker Hati

Sistem peringkat Barcelona Clinic Liver Cancer (BCLC) membagi lima tahap perkembangan kanker hati sebagai berikut:
Stadium o: pasien masih dalam kondisi sehat serta hatinya berfungsi dengan baik, namun terdapat tumor berdiameter kurang dari 2 cm.
Stadium A: pasien dalam kondisi sehat dan hatinya berfungsi normal. Tapi telah tumbuh sebuah tumor berdiameter kurang dari 5 cm, atau terdapat tiga tumor atau lebih dengan diameter kurang dari 3 cm.
Stadium B: terdapat beberapa tumor dalam hati, namun belum berpengaruh pada fungsi hatinya.
Stadium C: kanker telah mulai menyebar ke dalam pembuluh darah, ke dalam nodus getah bening sekitarnya atau bagian tubuh yang lain. Tubuh sang pengidap tidak begitu sehat dan fungsi hatinya tidak bekerja dengan begitu baik.
Stadium D: pengidap mulai menunjukkan gejala tahap akhir penyakit hati, seperti penumpukan cairan dalam perut. Hati telah kehilangan sebagian besar kemampuan fungsionalnya.

sumber:alodokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar