Kadar kolesterol pada darah dapat diukur dengan tes darah sederhana. Sampel darah tersebut nantinya akan dipakai untuk menentukan tingkat kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), serta trigliserida di dalam darah. Sebelum melakukan tes, biasanya pasien akan diminta untuk tidak makan selama 10-12 jam. Tujuannya agar hasil tes tidak terpengaruh oleh makanan yang masih dicerna.
Setelah pemeriksaan selesai dan hasilnya didapat, maka dokter akan menjelaskan kepada pasien dan menyimpulkan apakah pasien tersebut memiliki risiko rendah, menengah, atau tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit stroke atau penyakit jantung dalam kurun waktu 10 tahun. Kesimpulan tersebut tidak hanya didasarkan pada hasil tes kolesterol, namun juga didapat dengan memperhitungkan hal-hal berikut ini.
- Jenis kelamin, riwayat keluarga, etnis, dan usia.
- Faktor-faktor risiko yang dapat diobati, sepertidiabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit lainnya.
- Indeks massa tubuh pasien yang ukurannya didapat dari perbandingan berat badan pasien dengan tinggi badan.
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang ideal adalah 3 mmol/L atau kurang bagi orang-orang dewasa yang sehat dan 2 mmol/L atau kurang bagi mereka yang berisiko tinggi. Kadar ideal kolesterol baik adalah di atas 1 mmol/L. Jika di bawah itu, maka risiko terkenapenyakit jantung akan tinggi.
Selain memeriksa kadar kolesterol, kadar trigliserida juga akan diperiksa. Trigliserida merupakan lemak dalam tubuh yang akan diubah menjadi energi. Zat ini bersumber dari konsumsi makanan berlemak. Trigliserida yang tidak terpakai akan disimpan tubuh di dalam jaringan lemak. Kelebihan trigliserida dapat menyebabkan penyakit jantung. Kadar trigliserida yang dianjurkan adalah sama dengan/atau di bawah 1.7 mmol/l.
Orang-orang yang disarankan menjalani pemeriksaan kolesterol
Seseorang disarankan menjalani pemeriksaan kadar kolesterol darah jika:- Berusia di atas empat puluh tahun.
- Menderita diabetes atau tekanan darah tinggi.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Terdiagnosis mengidap stroke ringan, penyakit arteri perifer, atau jantung koroner.
- Memiliki penyakit lain, seperti penyakit ginjal, radang pankreas atau pankreatitis, atau kelenjar tiroid yang kurang aktif. Penyakit-penyakit tersebut dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol.
- Memiliki keluarga dekat yang memiliki gangguan kesehatan terkait kolesterol, sepertifamilial hypercholesterolaemia.
- Memiliki riwayat keluarga berpenyakit kardiovaskular dini (misalnya ayah atau saudara laki-laki yang terkena stroke, penyakit jantung, atau serangan jantung di bawah usia 55 tahun dan ibu atau saudara perempuan yang terkena penyakit tersebut di bawah usia 65 tahun).
sumber:alodokter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar